Friday, January 19, 2007

Anies, Mungkinkah aKu Kembali?

Malam yang begitu sejuk. Suasana teras rumah yang setengah gelap setengah terang. Sosok yang dulu pernah ada bembayang diantara secercah cahaya temaram. Kau yang dulu pernah aku jadikan kekasih. Namun karena beberapa alasan akupun putuskan untuk meninggalkanmu. Kini ketika deraan gelap menghamipri dan bahkan menyergapku, aku mendatangimu kembali. Ada secercah ketenangan kudapatkan disisimu. Ada secercah kebahgiaan bisa bicara denganmu. Aku juga melihat ada suasana bahagia tergambar di pelupuk dan ola matamu yang hitam. Akupun begitu.
Tampak juga diwajahmu kebanggaan yang sangat. Kau terlihat senang dengan dan bangga aku masih menyirat sepotong hati untukmu yang memang setia menyayangi.
Kau tak tampak takut, malu namun sedikit curiga dan mengira-ngira. Aku tidak mungkir, sesungguhnya sebegitu banyak perempuan yang kupacari ada sesuatu yang tak kudapatkan kecuali dari kamu.
Ya salah satunya, perhatianmu yang sungguh-sungguh. Aku bilang yang paling aku gak bisa lupain ketika kamu selalu bangunkan aku pagi-pagi, kamu sering memaksa, jika gak di penuhi kau kerap ngambek dan marah.
Ketika detik-detik perpisahaan itupun kau masih menunjukkan perhatian itu. Tapi aku memang kurang ajar dan tak berperasaaan, membuatmu menangis tak percaya. Hingga malam ini kita bertemu lagi dan berbicara dari hati-ke hati.
Mungkinkah aku akan kembali?

31 Oktober 2006-10-31 Jam 08.00 malam

No comments: