Friday, January 19, 2007

Curahan Hati 2005

ROSE dan ERNA
_____________________

Cinta lagi cinta lagi, aku sekarang lagi-lagi harus ketemu dengan seorang perempuan. Rose nama perempuan itu. Perempuan yang memaksa aku untuk mengatakan cinta lagi. Padahal disana sebenarnya ada seorang gadis yang setia sekali menungguku. Aku bahkan telah menjalin cinta dengannya 3 tahun sebentar lagi. Ah aku ingat jadianku di Taman Narmada 30 Juni 2003, gadis itu masih lugu namanya erna susilawati. Saat itu erna baru saja lulus Tsanawiyah masih kecil dong? Iya tapi saat itu aku mau Mataram dia, tapi sekarang sich udah besar (jangan negatif Thingking dong!). eh jadi lupa cerita tentang Rose ya? Cinta lagi-cinta lagi. Ini menunjukkan aku masih terlalu cinta Mataram Erna, iya Erna terlalu melekat dihatiku dan Rose tak akan bisa menggantikannya. Apalagi aku terkesan ada yang kurang kusuka dari seorang Rose. Orangnya sedikit matre dan manja banget. Idih tapi udah kucium dia tuch, sama seperti erna. Sama-sama dapat tempelengan. Haha….tapi gak taulah dimana cinta yang akan utuh.
Yang jelas akusekarang pengen hapy-hapy dulu lah…blm waktunya pacaran serius.

09 Oktober 2005
(Waktu sahur Begadang di YPKM)
______________________________________________________________________________________

Labirin Kepusinganku

telah telah semester 5 tapi kuliahku terbengkalai begitu saja, mungkinkah aku seperti kak ucup yang sampai semester belasan belum juga kunjung wisuda? Semoga tidak. Apa sebenarnya masalahku? Malas? Iya….tapi aku gak mau kayak kak ucup yang sampai sekarang belum wisuda, aku pengen sich aktif kuliah tapi banyak yang belum selesai kukerjakan seperti KRS belum dikumpulkan dll. Aku juga pusing dengan urusan lain seperti Bukunya eful yang kumakan habis uangnya. Hah….
Senin ini kayaknya aku mau sedikit merubah diri, walaupun KRSku belum ku kumpulkan tapi aku mau masuk aja kuliah. Tapi pak nasikin marah gak ya?
Iya sambilan lah aku mau ngurus KRS itu …janji ya jhell ya!

09 Oktober 2005
(Masih begadang neh..waktu yang sama jam 03.10)
_______________________________________________________________________________________

Mencari Eksistensi Ketuhananku

Apa sih sebetulnya yang dicari manusia dalam hidup ini? Betul gak ada kehidupan berikutnya nanti yang dinamakan akhirat itu? Aku sih sebenarnya percaya bahwa nanti akan ada hari perhitungan dengan Tuhan itu? Tapi aku juga masih kalang kabut memaknai Tuhan. Tuhan sangat aneh memang, bisakah aku berfikir lebih jauh tentangnya? Tuhan hanya bisa muncul ketika kita mengalami susah. Iya berarti betul kata Freud “Tuhan hanya hadir ketika kita dalam kedaan susah” selebihnya tuhan tidak akan pernah hadir. Apalagi ketika kita senang. Aku merasakan apa yang kulakukan itu salah. Iya aku tidak sholat, kadang tidak puasa seperti kemarin. Kadang puasa tapi tidak sholat. Hah tuhan marah gak ya? Tapi aku kok tidak pernah merasakan takut pada tuhan itu. Gak bisa kita lihat sich, makanya aku kurang takut. Terus terang aja aku lebih takut tidak menepati janjiku sama pacar daripada janjiku sama tuhan. Atau aku lebih takut di marahi ortuku darpada dimarahi sama tuhan. Tapi memang tuhan beda ya? Tuhan kan kalo marah kita tidak melihat ekspresinya bagaimana sehingga wajar aku gak takut. Coba tuhan muncul dalam bentuk apa gitu, maka aku akan cepat percaya, ah jangan-jangan tuhan itu hanya hayalan yang dibuat-buat oleh manusia sendiri. Bukankah ada yang berpendapat sebenarnya yang menciptakan tuhan itu adalah kita, berarti kita dong tuhan. Iya selama ini aku berfikir sebenarnya tuhan itu adalah hati kita, hati yang jujur. Iya itu mungkin, karena hati tidak pernah rela meakukan salah, sama seperti tuhan yang gak pernah Alpa. Hati siapa yang menginginkan dirinya mencuri barang orang? kan gak ada?. Kongkritnya seperti ini, sebenarnya hatiku mengatakan “ aku harus sholat (menyembah) kepada tuhan karena aku adalah mahluk yang punya kewajiban menyembah” nah ini kan hati yang baik berarti ini tuhan. Tidak pernah ada dalam hatiku misalnya ingin mencuri, pasti hatiku menentangnya “jangan mencuri itu dosa”. Tapi hati kadang kalah dengan keadaan sehingga yang menang adalah keadaan itu. Maka keadaan berarti musuh dari tuhan? Tidak. Kata orang kan ada nafsu, tapi aku tidak percaya nafsu sebelum aku percaya dan menemukan tuhan itu?
Tuhan jangan salahkan aku bertanya tentang dirimu, karena aku tahu kamu menciptakan fikiranku untuk berfikir tentangmu bukan? Ini malam ramadhan ampuni ketololanku jika aku memang tolol, tapi hargai pendapatku jika aku benar dan masukkan aku dalam golongan orang-orang yang engkau kasihi. Amin! Apa itu amin, ah itu kan bahasa arab. Gak enak ah.. lebih enak pakai semoga aja, iya Semoga!

09 Oktober 2005
(Waktu sahur 03.20 Begadang di YPKM)
______________________________________________________________________________________

Nyadar

Apakah gusdur,Caknur, Caknun, Ulil, Zuhairi, baso juga berfikir seperti ini ketika mereka kuliah semester 5 seperti saya ini? Sayang aku kurang baca! Aku benar-benar malas!

09 Oktober 2005
(Waktu sahur 03.25 Begadang di YPKM)
______________________________________________________________________________________

Mengapa aku sulit menulis tuntas

Sudah sebulan ini aku merasa apa yang ingi kukerjakan selalu saja tidak dapat kuselesaikan tuntas. Termasuk dalam aktifitasku menulis. Bayangkan sekitar 50 artikel yang kutulis hanya berjalan satu, dua, tiga paragrap saja. Tidak ada yang selesai. Aku ingin teriak kadang, karena aku kesal dengan diriku mengapa tulisan itu tidak mengalir deras seperti yang dikatakan hernowo dalam bukunya mengikat makna.
Aku banyak ide tapi kadang itu hanya tertulis sebatas judulnya saja, aku ingin coba menyelesaikan permaslahanku ini.
AKu belum jujur, iya menulis itu harus jujur dan ikhlas begitu dikatakan mas hernowo dalam sebuah artikelnya di Plong (satu rubric dalam websitenya Mizan). Aku tidak pernah menulis dengan kejujuran dan keihlasan, kadang aku ingin menulis tapi beberapa ide aku mencuri dari orang lain. Ide yang sudah terlalu lama diungkapkan orang, harapanku semoga tulisan orang tersebut tidak pernah dibaca orang, tapi itu tidak mungkin kan?
Aku menulis tanpa keikhlasan, sering sekali aku menulis karena ambisi. Kadang aku ingin menulis karena aku ingin ikutan lomba, kadang juga aku ingin mendapatkan popularitas saja, kadang aku ingin menulis agar aku dapat honor menulis juga kadang aku berniat menulis karena merasa terlecehkan oleh temanku yang berhasil memuat tulisannya di salah satu media.
Wah aku tidak pernah ikhlas.
Kedua aku jarang sekali membaca, sehingga wacanaku sering mandeg. Eku hanya membaca Koran, itupun aku niatkan hanya untuk mencari bahan untuk sebuah artikelku, aku tidak pernah membaca dengan serius. Yach ini persoalan yang sulit bagiku. Persoalan kemalasan.
Aku ingin menulis dengan ikhlas, jujur dan serius membaca.
Aku juga kayaknya tidak mempunyai ilmu penulisanyang memadai sehingga tulisanku ngawur kesana kemari. Aku amat pusing kalo sudah begini, mau meruntut kemana lagi yach?

11 Oktober 2005
di LPM yang lusuh
______________________________________________________________________________________
Aku pusing apa yang akan kutulis
Tau gak aku pengen banget nulis cerpen tapi madeg terus.napa yach?
______________________________________________________________________________________

Sedang Ingin Bercinta

Aku merindukannya, tapi itu hanya sesaat saja. Ia tak lebih dari cahaya blist yang berkelebat sekejap lalu hilang. Aku sekali lagi jujur, sangat mecintainya, tapi aku tak seperti laki-laki atau wanita lain yang mencintai dan selalu mengingatnya, dirinya bagiku hanya sekedarnya saja.

Malam ini, ketika tak ada lagi cahaya bulan aku seakan kehilangan. Barangkali hanya malam ini waktuku untuknya dapat dihitung dengan menit. Karena sampai karya inipun tertulis aku masih mengingatnya bahkan menjadi inspirasiku. Denyut nafas tidurnya aku rasakan hingga disini, aku melihat, mendengar desah itu karena mungkin dia sedang bermimpi tentang aku. Tapi itu subyektif saja, mungkin juga ia tak pernah mengingatku apalagi merindukanku.

“Ran ...kau cantik sekali malam ini” bisikku diantara belakang punduknya yang putih. Aku mencium aroma yang membuat hati dan fikiranku lain. Aku ingin menciumnya sesaat sebelum aku pulang malam itu, tapi itu tak mungkin karena disana ada paman, bibi dan juga kedua kakaknya. Di kampungku ini, jangankan ciuman, ketahuan dua-duaan saja ancamannya adalah dikawinin. Maka jangan coba-coba bermesraan didalam kamar seperti yang terjadi dikota-kota. Dangger!

Chanel TV itu terus menerus diganti. Kurasakan keelisahan hatinya malam itu. Kadang SCTV, kadang Metro TV, kadang TRANS TV, kadang juga TVRI. Kelihatannya ia tidak konsen nonton sinetron-sinetron itu lagi. Aku yakin dia ingin aku bertindak lebih. Tapi hatinya beontak mengapa aku harus menjadi gadis kampusng yang penuh aturan, tidak boleh ini tidak boleh itu. Bagi gadis usiaku happy-happy dikit dengan sentuh bibir kan gak masalah, gaka bikin hamil juga.

Ini kali kedua aku bertandang selama aku cukup dekat dengannya.
Pertemuan kami yang terpaut waktu, menjadikannya mungkin.

Desember 2005

No comments: